Harga Tiket Pesawat Turun Selama Periode Nataru 2024/2025

Menu HOME Harga Tiket Pesawat Turun Selama Periode Nataru 2024/2025 Kuta Radio 106 FM (Kuta Mania), Harga Tiket Pesawat Turun Selama Periode Nataru 2024/2025, Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk membantu masyarakat mengurangi beban harga tiket pada seluruh bandara di Indonesia, harga tiket pesawat dalam negeri turun sebesar 10 persen selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Guna mengakomodasi penurunan harga tiket pesawat, diperlukan peran maskapai, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina dan Airnav untuk menurunkan fuel surcharge, PJP2U dan avtur di beberapa bandara. Pemberlakuan penyesuaian tarif akan berlaku selama 16 hari pada masa periode Nataru 2024/2025, yakni 19 Desember 2024 – 03 Januari 2025 untuk tiket yang belum terjual. Bagi penumpang yang sudah membeli tiket untuk penerbangan pada periode tersebut, dapat diberikan insentif sesuai kebijakan masing-masing maskapai. Pemerintah berharap kebijakan ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat Indonesia yang akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang saat masa Nataru. Ia pun meyakini keputusan ini mampu mendongkrak perekonomian dan pariwisata dalam negeri di kuartal terakhir tahun 2024. RADIO NETWORK Copyright © Kuta Radio 106 FM | Powered By Erw
Wisata Gratis Turyapada Tower Di Bali utara

Menu HOME Wisata Gratis Turyapada Tower Di Bali utara Kuta Radio 106 FM (Kuta Mania), Wisata Gratis Turyapada Tower Di Bali utara merupakan sebuah menara yang dibangun di Desa Adat Amerta Sari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Nama Turyapada melambangkan hubungan antara Akasa-Pertiwi, Purusa-Pradana yang menjadi sumber kekuatan kehidupan masyarakat dunia. Turyapada Tower merupakan analogi bentuk Orti dan Bale Kul-kul sebagai media komunikasi masyarakat Bali secara tradisional dalam aktivitas adat, agama, tradisi, seni, dan budaya. Menara pemancar dengan ketinggian 1.636 meter di atas permukaan laut itu memiliki fasilitas restoran putar, restoran statis, planetarium, skywalk, dan jembatan kaca. Pembangunan menara ini juga rencananya untuk membantu akses sinyal televisi digital dan akses internet di kawasan Bali Utara. Nantinya masyarakat bisa berkunjung ke turyapada tower dengan cara mendaftar secara gratis melalui website dengan batasan jumlah pengunjung setiap harinya. RADIO NETWORK Copyright © Kuta Radio 106 FM | Powered By Erw
Pantai Kuta Tidak Memiliki Bibir Pantai, Abrasi Serius Kikis Puluhan Meter Bibir Pantai

Menu HOME Pantai Kuta Tidak Memiliki Bibir Pantai, Abrasi Serius Kikis Puluhan Meter Bibir Pantai Kuta Radio 106 Fm (Kuta Mania), Bali terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah. Salah satu daya tariknya yakni beragam pantai yang menawan. Sayangnya, salah satu pantai yang terkenal yakni Pantai Kuta terancam abrasi yang serius hingga nyaris habis. Tidak hanya Pantai Kuta, pantai di kawasan Seminyak pun juga ikut menghadapi abrasi. Kondisi tersebut terlihat dari arah selatan hingga ke utara, dimulai dari sekitar depan kantor Satgas Pantai Kuta sampai ke depan Mal Beachwalk. Berdasarkan paparan Ketua Satgas Pantai Kuta I Wayan Sirna, kondisi bibir Pantai Kuta saat ini sangat jauh berbeda dibandingkan dengan kondisinya pada hampir 20 tahun silam. Menurutnya, saat itu panjang bibir pantai mencapai daratan yang sangat jauh, sekitar hampir 30 meter. Itulah yang menjadi daya tarik Pantai Kuta hingga menjadi favorit bagi turis mancanegara untuk berjemur atau melakukan surfing. “Kalau saat ini cuma menyisakan sedikit bibir pantai. Kalau masuk musim pasang air laut, ya sudah air laut pasti naik cuma sisa sekitar 2 meter sampai pedesterian bahkan pernah [air laut] naik,” ujarnya seperti dikutip detikcom. Ia juga sering kali mendapat keluhan dari segelintir turis asing mengenai kondisi pantai yang semakin tak menarik. RADIO NETWORK Copyright © Kuta Radio 106 FM | Powered By Erw
BALI, Destinasi Wisata Yang Tidak Direkomendasikan Di Tahun 2025

Menu HOME BALI, Destinasi Wisata yang Tak Direkomendasikan Di Tahun 2024 Kuta Radio 106 FM (Kuta Mania), Bali menjadi salah satu destinasi di dunia yang tidak direkomendasikan untuk dikunjungi wisatawan pada 2025 mendatang. Apa alasannya? Melansir dari The Independent, situs penyedia panduan perjalanan, Fodor resmi merilis daftar destinasi yang wajib dipertimbangkan ulang sebelum dikunjungi pada 2025. Dalam daftar tersebut, Bali menjadi destinasi nomor satu yang direkomendasikan untuk tidak dikunjungi pada tahun depan. Menurut Fodor, Bali menjadi destinasi nomor satu yang wajib dipertimbangkan untuk dikunjungi pada 2025 karena telah menciptakan “kiamat plastik” yang menyeramkan. Hal ini disebut salah satunya akibat overtourism atau dikunjungi turis melebihi kapasitas. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 lalu Bali telah dikunjungi oleh 5,2 juta wisatawan mancanegara (wisman). Laporan The Independent menyebutkan bahwa jumlah tersebut turut menyumbang hampir 303 ribu ton sampah plastik di Pulau Dewata. “Pantai-pantai Bali yang dulunya ‘murni’ kini terkubur di bawah hampir 303 ribu ton sampah plastik,” tulis The Independent, dikutip Jumat (22/11/2024). Pakar wisata berkelanjutan, Kristin Winkaffee mengatakan bahwa “pariwisata yang berlebihan” mampu memengaruhi inti kehidupan masyarakat Bali. Jika hal ini terus berlanjut, Bali disebut bisa kehilangan identitas budaya. “Tanpa perubahan, kita mempertaruhkan lebih dari sekadar pemandangan yang indah. Kita berisiko kehilangan identitas budaya itu sendiri,” kata Winkaffe. Selain Bali, ada sejumlah destinasi wisata di dunia lainnya yang turut masuk ke dalam daftar “yang tidak boleh dikunjungi” pada 2025, yakni Gunung Everest dan Koh Samui, Thailand. Kemudian dalam daftar yang sama, terdapat pula destinasi di Eropa yang tidak diinginkan penduduk setempat, seperti Barcelona, Spanyol, Mallorca, Spanyol, Venesia, Italia, Kepulauan Canaria, Spanyol, dan Lisbon, Portugal. Venesia dan Lisbon tidak direkomendasikan untuk dikunjungi oleh wisatawan karena biaya masuk harian yang dibebankan kepada turis sangat tinggi. Tak hanya itu, kedua kota tersebut pun disebut tidak memiliki banyak akomodasi penginapan. Sementara itu, para turis tidak direkomendasikan untuk mengunjungi Koh Samui di Thailand karena berpotensi akan ada penumpukan usai acara The White Lotusyang. Para ahli khawatir, peningkatan jumlah kendaraan di lalu lintas dapat memperburuk masalah yang ada, termasuk pengelolaan limbah air di pulau tersebut. RADIO NETWORK Copyright © Kuta Radio 106 FM | Powered By Erw