BALI, Destinasi Wisata Yang Tidak Direkomendasikan Di Tahun 2025

Menu HOME BALI, Destinasi Wisata yang Tak Direkomendasikan Di Tahun 2024 Kuta Radio 106 FM (Kuta Mania), Bali menjadi salah satu destinasi di dunia yang tidak direkomendasikan untuk dikunjungi wisatawan pada 2025 mendatang. Apa alasannya? Melansir dari The Independent, situs penyedia panduan perjalanan, Fodor resmi merilis daftar destinasi yang wajib dipertimbangkan ulang sebelum dikunjungi pada 2025. Dalam daftar tersebut, Bali menjadi destinasi nomor satu yang direkomendasikan untuk tidak dikunjungi pada tahun depan. Menurut Fodor, Bali menjadi destinasi nomor satu yang wajib dipertimbangkan untuk dikunjungi pada 2025 karena telah menciptakan “kiamat plastik” yang menyeramkan. Hal ini disebut salah satunya akibat overtourism atau dikunjungi turis melebihi kapasitas. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 lalu Bali telah dikunjungi oleh 5,2 juta wisatawan mancanegara (wisman). Laporan The Independent menyebutkan bahwa jumlah tersebut turut menyumbang hampir 303 ribu ton sampah plastik di Pulau Dewata. “Pantai-pantai Bali yang dulunya ‘murni’ kini terkubur di bawah hampir 303 ribu ton sampah plastik,” tulis The Independent, dikutip Jumat (22/11/2024). Pakar wisata berkelanjutan, Kristin Winkaffee mengatakan bahwa “pariwisata yang berlebihan” mampu memengaruhi inti kehidupan masyarakat Bali. Jika hal ini terus berlanjut, Bali disebut bisa kehilangan identitas budaya. “Tanpa perubahan, kita mempertaruhkan lebih dari sekadar pemandangan yang indah. Kita berisiko kehilangan identitas budaya itu sendiri,” kata Winkaffe. Selain Bali, ada sejumlah destinasi wisata di dunia lainnya yang turut masuk ke dalam daftar “yang tidak boleh dikunjungi” pada 2025, yakni Gunung Everest dan Koh Samui, Thailand. Kemudian dalam daftar yang sama, terdapat pula destinasi di Eropa yang tidak diinginkan penduduk setempat, seperti Barcelona, Spanyol, Mallorca, Spanyol, Venesia, Italia, Kepulauan Canaria, Spanyol, dan Lisbon, Portugal. Venesia dan Lisbon tidak direkomendasikan untuk dikunjungi oleh wisatawan karena biaya masuk harian yang dibebankan kepada turis sangat tinggi. Tak hanya itu, kedua kota tersebut pun disebut tidak memiliki banyak akomodasi penginapan. Sementara itu, para turis tidak direkomendasikan untuk mengunjungi Koh Samui di Thailand karena berpotensi akan ada penumpukan usai acara The White Lotusyang. Para ahli khawatir, peningkatan jumlah kendaraan di lalu lintas dapat memperburuk masalah yang ada, termasuk pengelolaan limbah air di pulau tersebut. RADIO NETWORK Copyright © Kuta Radio 106 FM | Powered By Erw
MUSIH HUJAN, Waspada Penyakit Yang Sering Datang

Menu HOME MUSIH HUJAN, Waspada Penyakit Yang Sering Datang Kuta Radio 106 FM (Kuta Mania), Dokter lulusan Universitas Indonesia Inggrid Tania mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai berbagai penyakit yang sering muncul saat musim hujan dan banjir. Penyakit-penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit, yang risikonya meningkat karena kondisi kebersihan lingkungan yang terganggu. “Pada musim hujan, penyakit seperti selesma atau common cold, influenza, dan infeksi saluran pernapasan sering terjadi. Selain itu, infeksi saluran pencernaan juga menjadi ancaman, terutama saat banjir karena kebersihan makanan atau alat makan rentan tercemar mikroorganisme,” kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr.(cand) dr. Inggrid Tania M.Si. Ia menambahkan pada Musim hujan, Waspada penyakit Yang Sering Datang, diare akibat infeksi virus atau bakteri seperti ‘Escherichia coli’ menjadi salah satu penyakit yang kerap terjadi. Penyakit lain yang menular melalui jalur fekal-oral, seperti demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri. “Kemudian juga misalnya Hepatitis A itu juga bisa menular melalui fekal oral ya, jadi menular dari makan kita misalnya alat makan atau makanan kita yang tercemar.,” ungkap Dokter Inggrid. Selain itu, penyakit leptospirosis yang ditularkan melalui urin tikus dan ancaman penyakit yang terkait dengan genangan air bersih, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). Musim hujan, Waspada penyakit Yang Sering Datang, Oleh karena itu, masyarakat harus tetap menjaga kebersihan dan mengantisipasi genangan air di sekitar tempat tinggal. Menjaga kebersihan lingkungan, makanan, dan alat makan menjadi penting, terutama saat menghadapi musim hujan dan banjir, untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit. RADIO NETWORK Copyright © Kuta Radio 106 FM | Powered By Erw